Resume Sistem Pendukung Keputusan

Diposting oleh Unknown on Kamis, 27 Oktober 2016

Definisi
sebagai sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur(Scott Morton).

Pembuatan Keputusan merupakan bagian kunci kegiatan bagi : 
·         Eksekutif 
·         Manajer 
·         Karyawan 
·         Setiap manusia dalam kehidupannya

Tipe tipe keputusan
1.      Keputusan terprogram (struktur)
Dibuat menurut kebiasaan, aturan, prosedur; tertulis maupun tidak  Bersifat rutin, berulang-ulang 
Teknik 
1)      TRADISIONAL
·         Kebiasaan
·         Mengikuti prosedur baku
·         Saluran informasi tersusun dengan baik
2)      MODERN
·         Menggunakan teknik “Operation Research”
·         Berdasarkan pengolahan data berbantukan komputer
2.       Keputusan tak terprogram (tidak terstruktur) 
Mengenai masalah khusus, khas, tidak biasa Kebijakan yang ada belum menjawab 
Mis. Pengalokasian sumber daya 
Teknik 
1)      Tradisional 
·                                                            Kebijakan intuisi berdasarkan kreativitas 
·                                                           Coba-coba 
·                                                            Seleksi dan latihan para pelaksana 
2)      Modern 
·                                                             Teknik pemecahan masalah yang diterapkan pada : 
·                                                             Latihan pembuatan keputusan 
·                                                             Penyusunan program komputer empiris 

Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan Adalah sebuah proses memilih tindakan (diantara berbagai  alternatif) untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan.

Proses pengambilan keputusan
1)      Pemahaman dan perumusan masalah
·         Identifikasi gejala yang muncul
·         Cari penyebabnya/masalah utama 
·         Cari bagian-bagian yang perlu dipecahkan 
·         Pergunakan analisis sebab-akibat
2    2)      Pengumpulan dan analisis data yang relevan 
·         Menentukan data yang relevan 
·         Mengumpulkan data 
·         Mencari pola dari data yang terkumpul 
      3)      Pengembangan alternatif-alternatif 
·         Berdasarkan data, disusun beberapa alternatif 
·         Untuk setiap alternatif susun pro & kontra, konsekuensi, resiko 
·         Semua alternatif harus feasible
      4)      Evaluasi Alternatif-alternatif 
          Nilai efektivitas dari setiap alternatif, tolok ukur 
·         Realistik bila dihubungkan dengan tujuan & sumber daya organisasi 
·         Seberapa jauh memecahkan masalah
      5)      Pemilihan alternatif terbaik 
·         Berdasarkan alternatif, alternatif terbaik dipilih atau pilih kompromi dari beberapa alternatif 
·         Implementasi keputusan 
·         Susun rencana untuk menerapkan keputusan 
·         Disiapkan mekanisme laporan periodik 
·         Bila perlu bangun sistem peringatan dini 
   


Faktor dalam pengambilan keputusan
·         Teknologi komputer
·         Kompleksitas struktur
·         Kompetisi
·         Pasar internasional
·         Stabilitas politik
·         Konsumerisme
·         Intervensi pemerintah
·         Perubahan, fluktuasi
Pembuatan keputusan secara berkelompok

Keuntungan:
·         Adanya pengetahuan yang lebih luas 
·         Pencarian alternatif keputusan lebih luas 
·         Adanya kerangka pandangan yang lebar 
·         Resiko keputusan ditanggung kelompok 
·         Karena keputusan kelompok, setiap individu termotivasi untuk melaksanakan 
·         Dapat terwujudnya kreativitas yang lebih luas, karena adanya berbagai pandangan 
Kerugian:
·         Lempar tanggung jawab mudah terjadi 
·         Memakan waktu dan biaya lebih 
·         Efisiensi pengambilan keputusan menurun 
·         Keputusan kelompok dapat merupakan kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok 
·         Bila ada anggota yang dominan, keputusan bukan mencerminkan keinginan kelompok
Konsep pendukung keputusan


Mengapa SPK dan alasan menggunakan SPK
·         Ekonomi yang tidak stabil dan berubah dengan cepat
·         Kesulitan untuk melacak berbagai operasi bisnis
·         Meningkatnya persaingan
·         E-commerce
·         Memerlukan informasi yang akurat
·         Kualitas keputusan yang lebih tinggi
·         Peningkatan kepuasan pelanggan dan karyawan
·         Berkurangnya biaya
·         End user bukanlah programmer
·         Meningkatnya persaingan bisnis
·         Perdagangan elektronik
·         Kualitas keputusan yang lebih tinggi
·         Peningkatan kepuasan pelanggan dan karyawan
·         Diperlukan informasi yang akurat
·         Sistem yang sudah ada tidak mendukung pengambilan keputusan

Ciri ciri spk yang membedakannya dengan keputusan yang lain
1. SPK ditujukan untuk membantu memecahkan masalah semi terstruktur dan tidak terstruktur.
2. SPK merupakan gabungan antara kumpulan model kualitatif dan kumpulan data.
3. SPK memiliki fasilitas interaktif yang mempermudah hubungan antara manusia dengan komputer.
4. SPK bersifat luwes dan dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi.


Keterbatasan dalam spk
·         Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
·         SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
·         Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
·         Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).

Komponen dalam SPK
·         Data Management 
Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management System (DBMS).
·         Model Management 
Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kualitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang dibutuhkan. 
·         Communication 
User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.
·         Knowledge Management 
Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.
Sistem informasi manajemen (SIM)
Sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. SIM menghasilkan informasi untuk memantau kinerja, memelihara koordinasi, dan menyediakan informasi untuk operasi organisasi. Umumnya SIM mengambil data dari system pemrosesan transaksi.
Karakteristik SIM
·         Beroperasi pada tugas-tugas yang terstruktur, yakni pada lingkungan yang telah mendefinisikan hal-hal berikut secara tegas dan jelas: prosedur operasi, aturan pengambilan keputusan, dan arus informasi.
·         Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya.
·         Menyediakan laporan dan kemudahan akses yang berguna untuk pengambilan keputusan tetapi tidak secara langsung (manajer menggunakan laporan dan informasi dan membuat kesimpulan-kesimpulan tersendiri untuk melakukan pengambilan keputusan).


Sistem informasi eksekutif (SIE)
Sistem informasi eksekutif adalah sistem informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi manajer dan eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna untuk mengidentifikasi masalah atau mengenali peluang. Pemakai yang awam dengan komputerpun tidak sulit mengoperasikannya karena sistem dilengkapi dengan antarmuka yang sangat memudahkan pemakai untuk menggunakannya (user-friendly).
Karakteristik SIE :
·         Dapat digunakan untuk meringkas, menapis, dan memperoleh detil data.
·         Menyediakan analisis kecenderungan (trend analysis), pelaporan perkecualian, dan kemampuan drill-down.
·         Dapat digunakan untuk mengakses dan memadukan data internal dan eksternal.
·         Mudah digunakan dan terkadang tidak perlu atau hanya perlu sedikit pelatihan untuk menggunakannya.
·         Dapat digunakan secara langsung oleh eksekutif tanpa perantara.
·         Menyajikan informasi dalam bentuk teks, grafik, dan table.
·         Terkadang dilengkapi fasilitas komunikasi elektronis (e-mail dan konferensi dengan komputer), kemampuan analisis data (spreadsheet, bahasa query, dan DSS), dan perangkat produktivitas pribadi (seperti kalendar elektronis).

Sistem pendukung cerdas
Kadangkala hanya disebut sistem cerdas adalah sistem yang memiliki kemampuan seperti kecerdasan manusia. Beberapa sifat sistem ini antara lain :
·         Belajar atau memahami permasalahan berdasarkan pengalaman.
·         Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi-situasi baru.
·         Mampu menangani masalah yang kompleks (masalah semiterstruktur).
·         Memecahkan permasalahan berdasarkan penalaran.
·         Menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan

Sistem pendukung keputusan kelompok 
Sistem Pendukung Keputusan Berkelompok (Group Decision Support System) merupakan 
“Suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (atau tujuan) bersama yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama
Contoh: WebEx, NetMeeting dan alat-alat courseware

Sistem informasi perusahaan
Suatu sistem berbasis komputer yang dapat melakukan semua tugas akuntansi standar bagi semua unit organisasi secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Disebut juga EntIS (Enterprise Information System)
Pengertian Lain :
Platform teknologi yang dapat  menyatukan semua informasi dari berbagai bagian menjadi satu informasi secara logical, sehingga perusahaan/organisasi mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan mudah.

Sistem manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuan (knowledge management) adalah suatu pengelolaan sumber daya untuk dapat menangkap, menyimpan, menyebarluaskan dan menggunakan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki organisasi untuk menjadikan organisasi lebih baik dari waktu ke waktu

Sistem pakar
Sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan para ahli / pakar.

Jaringan saraf tiruan
Adalah sistem komputasi yang arsitektur dan operasinya diilhami dari pengetahuan tentang sel syaraf biologis di dalam otak. 
Jaringan syaraf tiruan merupakan salah satu representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba menstimulasi proses pembelajaran pada otak manusia tersebut.
Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan sebagai model matematis dan komputasi untuk fungsi aproksimasi non-linear, klasifikasi data cluster dan regresi non-parametrik atau sebuah simulasi dari koleksi model jaringan syaraf biologi

DSS cerdas tingkat lanjut
DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang dapat  memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai  masalah yang kompleks

Hybrit support System
Tujuan dari Computer-Based Information System (CBIS) adalah untuk membantu manajemen dalam  penyelesaian atau mengorganisasi masalah lebih cepat dan baik daripada tanpa menggunakan komputer.  
Kata kuncinya adalah solusi yang tepat dari manajemen permasalahan, dan bukannya tool atau teknik yang digunakan dalam proses.  


BEBERAPA KETERBATASAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)
  1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
  2. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. 
  3. Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
  4. Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
MODEL-MODEL PERILAKU PENGAMBILAN KEPUTUSAN
}  Model Perilaku Pengambilan keputusan Model Ekonomi, yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum
}  Model Manusia Administrasi, Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
}  Model Manusia Mobicentrik, Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan
}  Model Manusia Organisasi, Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan
}  Model Pengusaha Baru, Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif
}  Model Sosial, Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang seringb tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.

PENYIMPANAN DATA
Spk dibedakan menjadi model driven DSS, dan data driven DSS
}  Spk era 1980 berbasis model driven (data terbatas)
}  Setelah era 90 berbasis model driven dengan mengandalkan data warehouse
Data warehouse adalah basis data yang menyimpan data sekarang dan data masa lalu yang berasal dari berbagai sistem operasional dan sumber yang lain (sumber eksternal) yang menjadi perhatian penting bagi manajemen dalam organisasi dan ditujukan untuk keperluan analisis dan pelaporan manajemen dalam rangka pengambilan keputusan

Ø  Pengambilan keputusan muncul sebagai reaksi atas sebuah masalah (problems) artinya ada ketidaksesuaian antara perkara saat ini dan keadaan yang diinginkan. 
Ø  Tetapi dalam menetapkan sebuah masalah dan sebuah keputusan tergantung cara menginterprestasikan misalnya Ã  terjadinya penurunan penjualan sebesar 2%, PT. A Menganggap bahwa prosentase penurunan tersebut masih bisa diterima sehingga tidak perlu mengambil satu tindakan tertentu, sedangkan PT.B menganggap bahwa prosentase penurunan tersebut merupakan satu permasalahan yang serius sehingga perlu ada tindakan perbaikan untuk mengatasi hal tersebut

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PK
}  Kemampuan mengidentifikasi dan mengklasifikasi masalah
}  Kemampuan mengembangkan kreativitas dan alternatif pemecahan masalah
}  Kemampuan menerapkan teknik-teknik pemecahan masalah
John D.Miller, menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan,
  1.  Pria dan Wanita,
  2. Peranan Pengambilan Keputusan,
  3. Keterbatasan kemampuan
KEPUTUSAN BERDASAR LINGKUNGAN
  1. Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Pasti;
  2. Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Beresiko;
  3. Pengambilan Keputusan dalam Kondisi tidak pasti;
  4. Pengambilan Keputusan dalam kondisi Konflik.
1. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI
artinya semua informasi yang diperlukan oleh pihak pengambil keputusan telah tersedia secara menyeluruh. Kepastian adalah kondisi tentang adanya informasi yang akurat, dapat diukur, dan dapat diandalkan tentang hasil dari berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan.

CIRI PK DALAM KONDISI PASTI
  1. Alternatif yang dipilih hanya memiliki satu konsekuensi/jawaban/hasil.
  2. Keputusan yang diambil didukung oleh informasi/data yang lengkap sehingga dapat diramalkan secara akurat hasil dari setiap tindakan yang dilakukan.
  3. Dalam kondisi ini, pengambil keputusan secara pasti mengetahui apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
  4. Biasanya selalu dihubungkan dengan keputusan yang menyangkut masalah rutin, karena kejadian tertentu dimasa yang akan datang dijamin terjadi.
  5. Pengambilan keputusan seperti ini dapat ditemui dalam kasus/model yang bersifat deterministik.
  6. Teknik penyelesaiannya/pemecahannya biasanya menggunakan antara lain, teknik pemrograman linear, analisis jaringan dan teori antrian.

2. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI BERESIKO
Konsepsi Resiko
}  Resiko adalah kesempatan timbulnya kerugian;
}  Resiko adalah ketidakpastian;
}  Resiko adalah penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan;
}  Resiko adalah hasil yang berbeda dari hasil yang diharapkan;
JENIS RESIKO
}  Resiko Dinamis (manajemen, politik, inovasi)
}  Resiko Statis (fundamental, khusus, murni, spekulatif, perorangan, kebendaan)
SUMBER-SUMBER RESIKO:
}  Masyarakat (resiko sosial; penyimpangan); fisik (force-m; fenomena alam atau kesalahan manusia); ekonomi (resiko ekonomi)
}  Karakteristik: langsung; tidak langsung; tanggung-gugat;
}  Penanganan: pencegahan, pengendalian; pemindahan (asuransi)
3. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI
}  Suatu keadaan dimana kita tidak dapat menentukan keputusan karena belum pernah terjadi sebelumnya (pertama kali). Dalam keadaan ini kita perlu mengumpulkan informasi sebanyak-banyak tentang suatu pemasalahan.
}  Dengan informasi tersebut maka dapat dibuat beberapa alternatif-alternatif keputusan sehingga dapat diketahui nilai probabilitasnya.
}  Dengan diperolehnya nilai probabilitas baik berdasarkan informasi yang anda peroleh maupun berdasarkan pendapat anda secara subjektif.
Dalam kondisi ini, terjadi hal-hal sebagai berikut :
  1. Tidak diketahui sama sekali hal jumlah kondisi yang mungkin timbul serta kemungkinan-kemungkinan munculnya kondisi itu.
  2. Pengambil keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya sebagai kondisi / hasil yang keluar.
  3. Yang diketahui hanyalah kemungkinan hasil dari suatu tindakan tetapi tidak dapat diprediksi seberapa besar probabilitas setiap hasil tersebut.
  4. Pengambilan keputusan tidak mempunyai pengetahuan / informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam.
  5. Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi.
  6. Tingkat ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan beberapa cara, antara lain :
·         Mencari informasi lebih banyak
·         Melalui riset / penelitian
·         Penggunaan probabilitas subjektif
4. PK DALAM KONDISI KONFLIK
}  Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik terjadi apabila alternatif keputusan yang harus dipilih atau diambil berasal dari pertentangan atau persaingan dari dua atau lebih pengambil keputusan.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATI-KAN DALAM MENGATASI KONFLIK
}  Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif,
}  Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi,
}  Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut hak karyawan,
}  Atasan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang muncul,
}  Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis,
}  Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/ unit kerja,
}  Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata rantai organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling hebat,
}  Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian antar unit/departemen/ eselon.
MACAM-MACAM KONFLIK DILIHAT DARI POSISI SESEORANG
}  Konflik vertikal         
}  Konflik horizontal, 
}  Konflik garis-staf
}  Konflik peran

ASPEK PEMODELAN
Berbagai aspek dalam pemodelan, diantaranya:
  1. Identifikasi masalah dan analisis lingkungan
  2. Identifikasi variabel
  3. Perkiraan (forcasting)
  4. Model
  5. Manajemen model
JENIS MODEL
Beberapa jenis model dalam SPK:
  1. Kategori: Optimalisasi masalah dengan beberapa alternatif
     Tujuan: menemukan solusi terbaik dari sejumlah relatif kecil dari alternatif
                Teknik solusi: tabel keputusan, pohon keputusan
  1. Kategori: Optimalisasi menggunakan algoritma
Tujuan : menemukan solusi terbaik dari alternatif besar atau jumlah tak terbatas menggunakan langkah demi langkah proses perbaikan
Teknik solusi: model linier dan model program matematik lainnya, model-model jaringan
3. Kategori: Optimisasi melalui formula analisa
    Tujuan: menemukan solusi terbaik, dalam satu langkah, menggunakan rumus atau formula
    Teknik: model-model inventori
  1. Kategori: model prediksi
Tujuan: memprediksi masa depan
Teknik: analisa Markov dan model peramalan

MODEL STATIS DAN DINAMIS
Model statis: mengambil satu kejadian saja dalam suatu situasi. Selama kejadian tersebut semuanya terjadi dalam 1 inteval, baik waktunya sebentar atau lama, diasumsikan adanya stabilitas.
Model Dinamis: digunakan untuk mengevaluasi skenario yang berubah tiap saat. Model ini tergantung pada waktu. Dapat menunjukkan tren dan pola pada waktu tertentu.
KOMPONEN-KOMPONEN SPK
                Menurut Suryadi dan Ramadhani (2002), SPK memiliki 3 (tiga) subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis SPK tersebut, yaitu :
  1. Subsistem Manajemen Basis Data (Database Management Subsystem)
  2. Subsistem Manajemen Basis Model (Model Base Mangement Subsystem)
  3. Subsistem Perangkat Lunak Penyelenggara Dialog (Dialog Generation and Management Software).
Menurut Turban dkk (2005), ada 4 komponen utama dari SPK, yaitu :
1. Subsistem Manajemen Data
2. Subsistem Manajemen Model
3. Subsistem Antar Muka Pengguna (Dialog)
4. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan
1. Subsistem Manajemen Data
Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem manajemen database (DBMS).
Sistem manajemen database melakukan 3 (tiga) fungsi dasar:
  1. Sebagai penyimpanan data dalam basis data.
  1. Menerima data dari data basis data
  2. Pengendali basis data.
Perbedaan antara database SPK dan non-SPK :
  1. Sumber data untuk SPK lebih “kaya” daripada non-SPK, dimana data harus berasal dari luar dan dari dalam karena proses pengambil keputusan terutama untuk manajemen puncak (strategis).
  2. Proses pengambilan keputusan dan ekstraksi data dan sumber data yang sangat besar dan cukup fleksibel untuk memungkinkan penambahan dan pengurangan secara cepat.
Elemen-elemen subsistem manajemen data :
a. Database SPK :
Database adalah kumpulan data yg saling terkait yg diorganisasi untuk memenuhi kebu-tuhan dan struktur sebuah organisasi dan dapat digunakan oleh lebih dari satu orang untuk lebih dari satu aplikasi. Data pada database SPK diekstraksi dari sumber data internal dan eksternal, juga dari data personal milik satu atau lebih pengguna.
b. Ekstraksi 
    Untuk membuat sebuah database SPK atau data warehouse, sering perlu mengcapture data dari beberapa sumber. Operasi ini di-sebut ekstraksi.
Pada dasarnya ekstraksi berisi file-file penting, rangkuman, filtrasi standarisasi, dan kondensasi data.  Ekstraksi juga terjadi ketika pengguna menghasilkan laporan-laporan dari data di dalam database SPK.
c. Sistem Manajemen Database
    Database dibuat, diakses, dan diperbaharui oleh sebuah DBMS. Kebanyakan SPK dibuat dengan sebuah DBMS relational komersial standar yang memberikan berbagai kapabilitas.  Sebuah database yg efektif dan manajemennya dapat mendukung banyak kegiatan manajerial.
d. Query Facility
    Membangun dan menggunakan SPK sering memerlukan akses, manipulasi dan query data. Tugas-tugas tersebut dilakukan oleh query facility.
e. Direktori
    Direktori data merupakan sebuah katalog dari semua data di dalam database. Ia berisi definisi data, dan fungsi utamanya adalah untuk menjawab pertanyaan mengenai item-item       data, sumbernya dan makna eksak data.  
Direktori ini terutama cocok utk mendukung fase intelegensi dari proses pengambil keputusan karena membantu men-scan data dan mengidentifikasi area masalah atau peluang-peluang.

2. Subsistem Manajemen Model
Subsistem Manajemen Model merupakan sistem perangkat lunak yang mempunyai 4 (empat) fungsi pokok :
  1. Sebagai perancang model
  2. Sebagai perancang format keluaran model (laporan-laporan).
  3. Untuk memperbaharui dan merubah model
  4. Untuk memanipulasi data.
Subsistem Manajemen model dari SPK terdiri dari elemen-elemen :
a. Basis Model, berisi rutin dan statistik khusus, keuangan, forecasting, ilmu manajemen, dan model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analisis pada sebuah SPK.  Kemampuan untuk invokasi, menjalankan, mengubah, menggabungkan, menginspeksi model merupakan suatu kapabilitas kunci dari SPK yang membedakannya dengan CBIS
Model dalam basis model dibagi menjadi 4 (empat) katagori, yaitu :
                1. Model Strategis
                2. Model Taktis
                3. Model Operasional
                4. Model Analitik
b.  Sistem Manajemen Basis Model
 Fungsi perangkat lunak sistem manajemen basis model adalah membuat model dengan menggunakan bahasa pemrograman, alat SPK, dan/atau subrutin.
c. Direktori Model 
katalog dari semua model dan perangkat lunak lainnya pada basis model.  Ia berisi definisi model dan fungsi utamanya adalah menjawab pertanyaan tentang ketersediaan dan kapa-bilitas model.
d.  Eksekusi model, Integrasi, dan perintah
Eksekusi model adalah proses mengontrol model.  Integrasi model mencakup gabungan operasi dari beberapa model saat diperlukan atau mengintegrasikan SPK dengan aplikasi lain.  Command processor model  digunakan untuk menerima dan menginterpretasikan instruksi-instruksi pemodelan dan komponen antar muka pengguna (dialog) dan merutekannya ke subsistem manajemen model.

3. Subsistem Antar Muka Pengguna (Dialog)
Subsistem antar muka pengguna (dialog) merupakan subsistem untuk berkomunikasi dgn pengguna.  Tugas utamanya adalah menerima masukkan dan memberikan keluaran yang dikehendaki pengguna.  Fleksibilitas dan kekuatan karakteristik SPK timbul dari kemampuan interaksi antara sistem dan pengguna.
                Manajemen subsistem antar muka pengguna (dialog), merupakan subsistem antar muka pengguna dikelola oleh sebuah perangkat lunak yang terdiri dari beberapa program yang memberikan kapabilitas tertentu pada SPK. Kapabilitas utamanya adalah :
  1. Memberikan dialog grafis, penggunaan secara sering sebuah browser Web.
  2. Mengakomodasikan pengguna dengan berbagai alat input.
  3. Menyajikan data dengan berbagai format & alat output.
  4. Memberikan kepada para pengguna kapabilitas help, prompting, diagonistik, dan rutin-rutin saran, atau semua dukungan fleksibelitas lainnya.
  5. Memberikan interaksi dengan database dan basis model
  6. Menyimpan data input dan output
  7. Memberikan grafis berwarna, grafis 3 dimensi, dan plotting data.
  8. Memiliki window yg memungkinkan banyak fungsi utk ditampilkan secara konkuren.
  9. Dapat mendukung komunikasi di antara dan antar pengguna melalui proses input dan pemodelan.
  10. Dapat mendukung komunikasi di antara dan antar pengguna dan pembangun MSS.
  11. Memberikan pelatihan berdasarkan contoh
  12. Memberikan fleksibelitas dan adaptivitas shg MSS dapat mengakomodasi masalah dan teknologi yg berbeda-beda.
  13. Berinteraksi dengan banyak style dialog yg berbeda-beda.
  14. Menangkap, menyimpan, dan menganalisis pemakaian dialog (pelacakan) untuk meningkatkan sistem dialog, pelacakan oleh pengguna juga disediakan.

Suryadi dan Ramdhani (2002) membagi subsistem antar muka pengguna (dialog) menjadi 3 (tiga) bagian :
  1. Bahasa aksi: meliputi apa yg digunakan oleh pengguna (user) dalam berkomunikasi dgn sistem. Hal ini meliputi pemilihan-pemilihan seperti papan ketik (key board), panel-panel sentuh, joystick, perintah suara dsb.
  2. Bahasa tampilan (presentasi) : meliputi apa yg harus diketahui oleh pengguna.  Bahasa tampilan meliputi printer, layar tampilan, grafik, warna, plotter, keluaran suara, dsb.
  3. Bahasa Pengetahuan : meliputi apa yang harus diketahui oleh pengguna agar peng-guna sistem menjadi efektif.  Basis pengetahuan bisa berada dlm pikiran pengguna, pada kartu referensi atau petunjuk, buku manual, dsb.

4. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan
                Banyak masalah tidak terstruktur dan semi terstruktur yang sangat kompleks sehingga solusinya memerlukan keahlian.  Keahlian tersebut dapat diberikan oleh suatu sistem pakar atau sistem cerdas lainnya.  Oleh sebab itu makin banyak SPK canggih yang dilengkapi dengan komponen yang disebut subsistem manajemen berbasis pengetahu-an.